Terlanjur Investasi pada AI Crypto, Apa yang Harus Dilakukan?
Banyak dari kita mungkin sudah terlanjur memiliki eksposur terhadap berbagai proyek AI di dunia crypto. Setelah rilisnya DeepSeek yang memicu koreksi signifikan di pasar, banyak investor mulai bertanya-tanya langkah apa yang sebaiknya diambil untuk menyelamatkan atau mengoptimalkan investasi mereka. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan:
1. Evaluasi Proyek dengan Fundamental yang Kuat
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengevaluasi proyek AI crypto dalam portofolio Anda. Rilis DeepSeek menunjukkan bahwa berbagai jenis AI yang membutuhkan biaya operasional tinggi menjadi tidak relevan. Oleh karena itu, penting untuk membedakan antara aset yang hanya ikut hype sesaat dengan proyek yang memiliki fundamental yang kuat.
Beberapa pertanyaan yang dapat membantu evaluasi Anda adalah:
- Apakah proyek tersebut memiliki utilitas yang jelas?
- Bagaimana model bisnisnya? Apakah efisien dan berkelanjutan?
- Siapa tim pengembang di belakang proyek tersebut, dan apakah mereka memiliki rekam jejak yang baik?
Dengan mengevaluasi proyek secara menyeluruh, Anda dapat mengidentifikasi aset yang layak dipertahankan dan yang sebaiknya dilepas.
2. Pertimbangkan Proyek AI dari China
Setelah rilis DeepSeek yang berasal dari China, sentimen positif terhadap proyek AI crypto dari negara tersebut diperkirakan akan meningkat. Market cenderung menganggap proyek-proyek dari China memiliki valuasi yang undervalued dan basis biaya yang lebih rendah. Hal ini bisa menjadi peluang bagi investor yang ingin beralih atau memperkuat portofolio mereka dengan aset yang memiliki potensi pertumbuhan lebih baik.
Namun, tetap lakukan analisis mendalam sebelum berinvestasi. Pastikan proyek tersebut memiliki kejelasan visi dan eksekusi yang baik.
3. Fokus pada Infrastruktur, Bukan Produk
Di pasar AI crypto, produk berbasis AI seperti AI agents sudah sangat menjamur. Sayangnya, banyak dari proyek tersebut hanya dianggap sebagai proyek “angin-anginan” yang sulit bersaing dalam jangka panjang. Oleh karena itu, lebih baik berfokus pada infrastruktur yang mendukung pengembangan berbagai proyek AI tersebut.
Mengapa infrastruktur penting?
- Infrastruktur memiliki potensi nilai yang lebih stabil karena menjadi fondasi ekosistem.
- Proyek infrastruktur cenderung memiliki utilitas yang lebih luas.
Beberapa contoh infrastruktur AI di crypto adalah platform komputasi terdesentralisasi, jaringan data AI, dan protokol komunikasi antar sistem AI.
4. Rebalancing ke Bitcoin Jika Bingung
Jika Anda merasa bingung dengan situasi pasar AI crypto yang tidak menentu, salah satu langkah yang dapat dipertimbangkan adalah melakukan rebalancing portofolio ke Bitcoin. Bitcoin memiliki karakteristik yang lebih stabil dibandingkan dengan berbagai proyek AI yang umumnya berbasis utility token.
Mengapa Bitcoin menjadi pilihan?
- Bitcoin memiliki nilai yang lebih stabil sebagai store of value.
- Volatilitasnya lebih terkendali dibandingkan dengan token utilitas AI.
- Secara historis, Bitcoin telah terbukti mampu bertahan dalam berbagai kondisi pasar crypto.
Langkah rebalancing ini dapat memberikan ketenangan bagi investor yang ingin menghindari risiko tinggi di pasar AI crypto.
Kesimpulan
Investasi pada AI crypto memang memiliki risiko yang tinggi, terutama setelah rilis DeepSeek yang membawa perubahan signifikan di pasar. Namun, dengan evaluasi yang cermat, fokus pada infrastruktur, mempertimbangkan sentimen positif dari proyek China, serta melakukan rebalancing ke Bitcoin jika diperlukan, Anda dapat memitigasi risiko dan mengoptimalkan potensi keuntungan.
Selalu ingat bahwa pasar crypto sangat dinamis. Oleh karena itu, tetaplah fleksibel dan terus perbarui strategi investasi Anda sesuai dengan kondisi pasar yang terus berubah.
Komentar
Posting Komentar