Panic closing adalah kondisi dalam trading di mana seorang trader menutup posisi secara impulsif sebelum mencapai target profit atau valid stop loss. Langkah ini sering kali merugikan karena melibatkan tindakan yang tidak direncanakan. Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari panic closing:
#1 Position Sizing yang Tepat
Salah satu kesalahan terbesar dalam trading adalah pengelolaan uang (money management) yang buruk. Tanpa pengelolaan yang benar, trader sering kali membuat keputusan emosional. Salah satu prinsip penting adalah merisikokan maksimal 3% dari total saldo trading pada setiap posisi. Dengan cara ini, jika terjadi kerugian, dampaknya tidak akan terlalu besar pada keseluruhan portofolio Anda, sehingga membantu menjaga kestabilan psikologis dan mengurangi risiko panic closing.
#2 Gunakan Leverage Kecil
Leverage adalah alat yang sering disalahgunakan oleh trader dengan harapan mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, leverage yang tinggi menyebabkan fluktuasi besar pada angka profit and loss (PNL) dan biaya transaksi yang lebih tinggi. Hal ini memicu tekanan emosional yang sering kali berakhir pada panic closing. Sebaiknya gunakan leverage maksimal 10x, atau jika modal Anda mencukupi, pertimbangkan untuk trading tanpa leverage sama sekali.
Trading dengan leverage kecil membantu Anda fokus pada analisis teknikal dan strategi tanpa terganggu oleh volatilitas berlebihan pada PNL Anda.
#3 Fokus pada Chart, Bukan pada PNL
Trader sering kali terjebak dengan melihat seberapa banyak uang yang mereka hasilkan atau kehilangan, sehingga mengabaikan analisis teknikal. Ketika angka PNL mencapai jumlah tertentu yang memuaskan atau mengecewakan, mereka cenderung menutup posisi lebih awal tanpa memperhatikan kondisi pasar.
Untuk menghindari hal ini, fokuslah pada chart dan pergerakan harga. Gunakan indikator teknikal dan strategi yang telah dirancang sebelumnya untuk menentukan kapan harus membuka atau menutup posisi. Dengan cara ini, keputusan Anda akan didasarkan pada analisis, bukan emosi.
#4 Patuhi Trading Plan
Trading plan adalah pedoman yang Anda buat untuk membantu mengambil keputusan trading berdasarkan analisis dan strategi yang telah dirancang. Mematuhi trading plan adalah kunci utama untuk menghindari panic closing. Jika posisi Anda sudah mencapai kenaikan 50% dari target profit, tidak ada salahnya untuk memindahkan stop loss ke level entry. Ini akan melindungi posisi Anda dari kerugian sambil tetap memberi peluang untuk keuntungan lebih lanjut.
Dengan mengikuti trading plan, Anda dapat menjaga disiplin dan mengurangi pengaruh emosi dalam pengambilan keputusan. Pastikan trading plan Anda mencakup entry, exit, dan manajemen risiko yang jelas untuk setiap posisi.
Kesimpulan
Panic closing adalah masalah yang umum terjadi di kalangan trader, terutama bagi mereka yang baru memulai. Dengan menerapkan pengelolaan uang yang baik, menggunakan leverage yang kecil, fokus pada analisis teknikal daripada angka PNL, dan mematuhi trading plan, Anda dapat menghindari jebakan emosi ini. Ingatlah bahwa kesuksesan dalam trading membutuhkan disiplin, kesabaran, dan perencanaan yang matang. Tetaplah konsisten pada strategi Anda untuk mencapai hasil yang optimal.
Sumber informasi : Akademi Crypto
Komentar
Posting Komentar